Menkes Beberkan Kelakuan Orang Kaya yang Berobat Pakai BPJS

- Kamis, 24 November 2022 | 10:56 WIB
Foto Menkes Budi Gunadi Sadikin (instagram:@katadatacoid)
Foto Menkes Budi Gunadi Sadikin (instagram:@katadatacoid)

PojokMadura - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan BPJS Kesehatan tidak hanya menanggung masyarakat yang tidak mampu, tetapi juga harus menanggung beban orang yang tergolong kaya, bahkan ada di antaranya yang termasuk golongan konglomerat alias orang super kaya.

Menurut Budi, menulusuri peserta BPJS Kesehatan dari masyarakat kaya raya sebenarnya cukup mudah. Cukup bermodalkan nomor NIK KTP, sudah bisa ditelusuri pengeluaran kartu kredit hingga tagihan listrik rumahnya.

Semakin kaya orang tersebut, maka semakin banyak pengeluaran yang akan terdeteksi. dia juga menyampaikan, tak seharunya mereka yang termasuk golongan kaya raya ikut menikmati layanan kesehatan dan tidak membebani keuangan BPJS Kesehatan.

Baca Juga: Sultan Abdurrahman Sumenep: Politik Ajala Sotra Melawan Devite Et Impera Belanda

"Saya sendiri nanti mau ngomong sama Pak Ghufron (Direktur Utama BPJS Kesehatan), saya mau lihat 1.000 orang yang expense-nya di BPJS, saya mau tarik datanya," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR dengan Menkes yang disiarkan secara virtual, Rabu 23 November 2022.

"Saya mau lihat tagihan PLN bayarnya berapa kVA (kilovolt ampere), kalau KVA nya udah di atas 6.600 ya pasti itu adalah orang yang salah (tidak seharusnya ditanggung BPJS Kesehatan)," ucapnya, seperti dikutip PojokMadura.com dari akun instagram makasar_info.

Budi juga menyampaikan, orang kaya yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan tak sepenuhnya melanggar aturan. Layanan di BPJS Kesehatan memang belum mengakomodir untuk semua kelas ekonomi.

Baca Juga: Resep Jajanan Korea Topokki dengan Saus Pengganti Gochujang Asli Indonesia

"BPJS Kesehatan mau dibikin sustainable memang kelasnya harus standar dan Kita layani seluruh masyarakat Indonesia dengan menggunakan (konsep) universal health coverage (semua penduduk mendapatkan layanan kesehatan)," tutur Budi.

Agar lebih mudah mengontrol, ia akan memerintakan BPJS Kesehatan untuk mengelompokkan 1.000 orang peserta BPJS yang selama ini melakukan pengobatan dengan dana paling besar.

"Saya dengar, seringkali orang-orang yang dibayar besar (dari klaim BPJS Kesehatan) itu banyaknya, mohon maaf konglomerat, orang-orang ini juga (peserta dari orang kaya)," ujarnya.***

Editor: Ahmad Saadillah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X