PojokMadura - Catatan pendeknya, pertama kita menuju ke kadipaten keta terlebih dahulu yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Situbondo. Nama keta atau ketah saat ini masih kita jumpai sebagai nama desa di kecamatan subo di masa hayam wuruk.
Kemungkinan keta sudah tidak menjadi pusat kadipaten namun bergeser ke patukangan atau panarukan, karena di sanalah juga hayam wuruk melakukan pertemuan besar yang dihadiri sejumlah pejabat.
Sementara keta sendiri dalam tafsiran kami berubah lebih kepada pusat pendidikan, baik sastra, hukum dan darma mengingat keta memiliki sesepuh yang sangat berpengaruh yakni sogata mapanji kertayasa yang begitu dihormati. Sayangnya, menurut prapanca, beliau wafat saat baru memulai menyusun sebuah karya besar.
Baca Juga: Ini Dia 7 Elemen Hari Lahirmu yang Menunjukkan Sifat dan Karakter, Cek Selengkapnya!
Selanjutnya kita menuju kota bernama pajarakan dalam negara kertagama pupuh 4 8 kota atau benteng pajarakan dihancurkan oleh prabu jayanagara dalam rangka menyirnakan nambi.
Keterangan pararaton melengkapi bahwa setelah nambi lari ke selatan prasasti yang terdapat diganding dirampas lalu wilayah tersebut diosak asyik. Pihak Majapahit selatan enam, nambi dan teman temannya melakukan perlawanan terakhir di rambut buaya bang
Dan di situlah juga mereka akhirnya gugur. Sisanya berhasil meloloskan diri ke timur setelah sebelumnya mencabut dan melarikan payung tanda kebesaran.
Mengenai pajarakan ditemukan dua nama yang sesuai, yakni pajarakan Probolinggo dan pajarakan sebagai nama desa di Lumajang. Namun jika diamati pajarakan dalam negara kertagama maupun pararaton, khususnya negara kertagama pupuh 32 sudah jelas yang dimaksud adalah pajarakan Probolinggo.
Hal yang memperkuat adalah rute perjalanan prabu hayam wuruk selepas meninggalkan keta menuju arah pulang ke barat. Makin kuat lagi karena sebelum masuk dan menginap 4 hari di pajarakan baginda melewati sebuah wilayah bernama lesan. Hingga saat ini lesan masih teridentifikasi sebagai nama dusun di kraksaan.
Akhirnya dari keterangan negara kertagama pupuh 48, kita bisa mengetahui bahwa di masa lamajang tigang juru pajarakan masuk wilayah kerajaan yang didirikan arya wiraraja ini sebelum kemudian direbut oleh Majapahit. Di timur pajarakan terdapat candi sajabung atau candi jabung. Jika menyimak lontar pararaton sejabung adalah nama wilayah, bukan nama candi.
Candi ini menurut pararaton, nama aslinya adalah bajra cina pari mitra pura, ini adalah candi kerabat prabu hayam wuruk yang wafat sebelum peristiwa sadeng terjadi.
Negara kertagama pupuh 3 1 menyebutkan prabu hayam wuruk sempat nyekar ke candi ini sebelum menuju pajarakan, wilayah selanjutnya adalah renon yang dalam negara kertagama disebut arnon letaknya di utara Lumajang saat ini.
Di sini terdapat situs benteng atau piting, kata orang setempat. Di masa lalu, sejumlah objek penting seperti kedaton memang dikelilingi benteng atau koto jadi kuto atau kota, baik bahasa sansekerta maupun melayu artinya adalah benteng. Kalau di jogja ada wilayah bernama kota gede itu maksudnya bukan kota besar seperti yang dimaknai sekarang, tapi benteng besar jadi kutur non artinya.
Benteng renong bukan kota dalam pengertian city demikian juga kuto bacok di wilayah sadeng yang mengindikasikan wilayah pacok dahulu memiliki benteng sementara city atau kota yang kita pahami dengan makna sekarang dahulu biasa disebut pura.